Workshop Penyusunan Materi Uji Kompetensi di SMK Syubbanul Wathon: Langkah Maju dalam Menyelaraskan Standar Kompetensi

Tegalrejo – SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo baru saja menyelenggarakan Workshop Penyusunan Materi Uji Kompetensi selama tiga hari penuh. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang berkompeten dalam pendidikan vokasional, termasuk para kepala program keahlian dari beberapa SMK di Jawa Tengah dan tim dari SMK NU Temanggung, SMK Ma’arif Ngluwar, dan SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo. Narasumber utama, Siti Marfungah, S.Kom, seorang asesor berlisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), memimpin jalannya workshop dengan berbagai materi terkait kompetensi dan asesmen vokasional.

Acara dibuka dengan khidmat pada Jumat, 8 November 2024. Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars SMK, Kepala Sekolah SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo Mohammad Sholikin, S.Pd.I menyampaikan sambutan, menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini sebagai upaya menyelaraskan standar kompetensi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Hari Pertama: Penyelarasan Kompetensi dan Prinsip-Prinsip Asesmen

Pada sesi awal, Siti Marfungah menekankan pentingnya penyelarasan materi uji kompetensi dengan kebutuhan industri agar kompetensi yang diajarkan di sekolah tetap relevan dan memiliki daya saing. Ia menjelaskan bahwa penyusunan materi uji kompetensi harus didasarkan pada panduan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang tersedia di situs Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Sesi ini juga membahas prinsip-prinsip asesmen, termasuk proses merencanakan aktivitas asesmen, melaksanakan asesmen, serta memberikan validasi dan kontribusi yang efektif dalam asesmen. Para peserta aktif berdiskusi mengenai dimensi kompetensi yang perlu dijadikan acuan dalam mengukur kemampuan siswa.

Hari Kedua: Formulir Aplikasi Asesmen dan Persiapan MUK

Pada Sabtu, 9 November, workshop berfokus pada berbagai formulir aplikasi asesmen, seperti APL.01 dan APL.02. Siti menjelaskan bahwa Form APL.01 digunakan dalam pra-asesmen dan diisi oleh sekretaris jurusan untuk memastikan daftar unit kompetensi sesuai kebutuhan. Formulir ini juga mencakup bukti kelengkapan dokumen pemohon asesmen.

Form APL.02, yang diambil dari SKKNI, digunakan untuk memetakan elemen-elemen asesmen yang diperlukan. Selain itu, Form MAPA.01 dan MAPA.02 dibahas untuk memastikan lingkungan kerja simulasi dapat digunakan sebagai tempat asesmen dengan standar seperti di dunia industri.

Sesi ini juga mencakup pemaparan tentang FR.IA.01 hingga FR.IA.03 yang mengatur elemen dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) yang harus diadaptasi dari standar kompetensi industri. Para peserta memperoleh wawasan tentang teknik penyusunan skenario langkah kerja dalam asesmen yang diatur dalam formulir FR.IA.02.

Hari Ketiga: Finalisasi dan Validasi Materi Uji Kompetensi

Pada Ahad, 10 November, para peserta fokus pada tahapan desain akhir Materi Uji Kompetensi (MUK), termasuk desain cover dan daftar periksa dokumen asesmen. Mereka juga mendapatkan pengarahan mengenai instrumen asesmen seperti MAPA-01 dan MAPA-02 serta daftar validasi yang disesuaikan dengan standar DUDI. Siti menekankan pentingnya komunikasi aktif dan mendengarkan dalam proses validasi, sebagai upaya memastikan bahwa standar yang diacu benar-benar telah diterapkan dalam MUK yang disusun.

Salah satu poin penting pada hari ini adalah pembuatan formulir FR.VA, yang diperuntukkan bagi tim validasi, khususnya dari pihak DUDI. “Validasi ini harus memenuhi standar DUDI, seperti jam kerja yang sesuai, aturan yang relevan, dan perangkat asesmen yang memadai,” tegas Siti dalam arahannya.

Penutup dan Rencana Implementasi

Acara ditutup dengan arahan mengenai implementasi perubahan yang disepakati bersama oleh para asesor, guru, dan perwakilan DUDI. Mereka berkomitmen untuk menerapkan hasil workshop dalam kegiatan belajar mengajar di SMK masing-masing, sebagai upaya mencetak lulusan yang siap kerja dan sesuai dengan kebutuhan industri.

Workshop tiga hari ini tidak hanya memberikan panduan teknis, tetapi juga membuka wawasan para pendidik tentang pentingnya penyelarasan kompetensi dengan kebutuhan dunia industri. “Semoga dengan workshop ini, kita dapat menghasilkan siswa yang tidak hanya kompeten di atas kertas, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja,” ujar Mohammad Sholikin Kepala SMK Syubbanul Wathon dalam penutupannya.

Kegiatan ini merupakan langkah maju bagi SMK di Jawa Tengah dalam mempersiapkan lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mampu bersaing dengan standar kompetensi industri terkini.

monperatoto monperatoto monperatoto monperatoto monperatoto pengeluaran macau pam4d pam4d bento4d bento4d bento4d jacktoto jacktoto cerutu4d cerutu4d slot gacor hari ini situs toto